Aikom2

  Nenek Luspina Sana (78), warga Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, sudah 6 tahun hidup sebatang kara di gubuk reyot tanpa listrik. Nenek Luspina hidup menyendiri sejak sang suami, Yosef Lawe, meninggal 6 tahun silam. Suaminya bekerja menjaga dan membersihkan kuburan Islam di Kelurahan Wolomorang. Nenek Luspina tidak bisa melanjutkan pekerjaan sang suami. Sejak suaminya meningggal, nenek Luspina memilih bertahan di gubuk reyot yang dibangun di kompleks pekuburan. Ia hidup sebatang kara di gubuk reyot yang berukuran 2x3 itu. Gubuknya itu berlantai tanah, berdinding pelupuh bambu, dan beratapkan seng. Dinding dan atap gubuk itu sudah rusak. Langit-langi gubuk itu penuh sarang laba-laba. Atap seng bagian dalam hitam pekat akibat asap saat masak menggunakan kayu api. Ditambah lagi asap lampu pelita sebagai sumber penerangan gubuk nenek Luspina. Hidup tanpa suami membuat nenek Luspina tambah sengsara. Ia hidup melarat. Untuk dapat sesuap nasi saja susa

  Pertanyaan : Saya seorang ibu rumah tangga. Dulu gaji suami saya suka saya yang mengatur, alhamdulillah saya tak pernah lupa memberi sedikit buat mertua dan orang tua saya. Namun sekarang suami saya yang ngatur. Dia memberikan sedikit buat ibunya, tetapi tidak memberikan buat orang tua saya. Ya, saya jadi kecewa dan kasian melihat orang tua saya tidak dikasih sebagian gaji suami saya. Apakah dosa kalo saya menyisihkan sebagian uang yang diberikan suami saya buat orang tua saya? Dan apakah suami saya berdosa karena tidak memberikan gajinya lagi pada saya? Karena hanya seadanya saja suami saya mmberikan uang pada saya??tolong pencerahannya. Terima kasih Jawaban : Ibu... yang dirahmati Allah. Salah satu kunci keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga adalah adanya komunikasi yang intens antara suami dan istri. Berbagai permasalahan yang mengganjal bisa dimusyawarahkan dengan baik dengan pasangan kita. Mengenai pengasuhan anak, pengaturan rumah sampai masalah nafkah. Adapun mengenai nafkah b

  Tahukah engkau bahwa feeling perempuan itu sangat kuat dan peka, Seberapa pintarnya engkau berbohong terhadap seorang perempuan, perempuan itu pasti  merasa bahwa engkau sedang berbohong. Bukannya perempuan itu sok sakti atau sok jago tapi emang karena feeling perempuan itu kuat, dia bakalan tau dan merasa kalau engkau bohongin dia. Karena alasan apapun yang engkau berikan jika engkau berbohong, ia tidak bisa diterima oleh hatinya Namun akan berbeda halnya ketika engkau mengatakan yang sejujurnya, hati seorang perempuan itu akan langsung menerimanya begitu saja, tetapi tidak dengan ketika engkau berbohong. Makanya jangan sesekali membohongi perempuan, karena dia akan merasa bahwa engkau berbohong, sekalipun terkadang dia tetap pura-pura tidak tau tapi hati kecilnya mengatakan yang sebenarnya Perempuan Itu Kalau Dibohongi Udah Pasti Merasa Ada Sesuatu Yang Mengganjal Dipikirannya Seribu alasan apapun, jika itu kebohongan maka dengan otomatis hati seorang perempuana tidak pernah meneri

  Terlebih ketika pria yang disebutnya suami membohonginya, maka marah mungkin adalah ungkapan yang wajar. Dan ketika wanita memilih diam, bukan berarti dia tidak tahu kebohongan prianya, tapi kadang wanita males untuk beradu mulut. Wanita Memilih Diam Bukan Dia Tidak Tahu Apa yang Dilakukan Prianya, Hanya Saja Dia Memilih Menunggu Pengakuan Kejujuran Iya, terkadang wanita memang memilih diam dan pura-pura tidak tahu apa yang telah dilakukan prianya, sebab dia pikir menunggu pengakuan kekujuran terbuka dengan sendirinya adalah lebih baik. Tetapi sayangnya, pria kadang tidak mengenali sifat wanita yang demikian, sehingga kebohongan yang seharusnya dia buka saat itu juga malah semakin ditutupnya rapat, karena berpikir wanitanya diam sebab belum tahu apa-apa. Marah Saat Mengetahui Pria yang Dicintainya Berbohong Adalah Hal yang Wajar, Tapi Kadang Wanita Memilih Diam Sebagai Ungkapan Kecewanya Wanita tentu marah saat mengetahui pria yang dicintainya mulai tidak jujur kepadanya tentang suat

  Mulai dari pemberian bunga, kado, hingga ucapan selamat berupa karangan bunga.  Tentu karangan bunga sudah tak asing lagi diberikan pada para wisudawan dan wisudawati ya, Moms. Tapi karangan bunga yang satu ini cukup unik dan menyita perhatian publik. Pasalnya, karangan bunga berbentuk sarkasme tersebut ditujukan pada salah satu mahasiswi yang telah selesai menempuh kuliah jenjang S2-nya. Karangan bunga tersebut ditulis ucapan selamat pada seorang wanita yang namanya dirahasiakan. “HAPPY GRADUATION FOR PELAKOR,” begitu tulisan yang terdapat di karangan bunga tersebut. Bahkan, sang pengirim menulis bunga tersebut diberikan oleh, “dari ISTRI yang KAU GODA SUAMINYA“. Tak hanya itu, di bagian bawah, sang pengirim juga mengungkapkan harapannya. “SEMOGA dengan GELAR BARUNYA bisa untuk mencari NAFKAH yang HALAL,” tutup ucapan tersebut. Tak sampai di situ, rupanya ada satu lagi karangan bunga yang ditujukan untuk salah satu mahasiswi tersebut. “SD 6 TAHUN SMP 3 TAHUN SMA 3 TAHUN S1 5 TAHUN S

  E Salah satu kiai yang ada di rumah tersebut bilang ke aku, suatu saat kamu tau tugas mu akan besar. Kemudian saya terbangun dan pas maghrib," tuturnya. Sejak saat itu, dr Tirta selalu mendengar azan setiap jam 9 pagi dan jam 12 siang. Hal ini pun diceritakan kepada sang ayah.  dr Tirta "Bapak cerita saat umrah berdoa untuk mengarahkan aku untuk mendapatkan yang terbaik. Dan sejak saat itu, saya memutuskan mau masuk Islam," tuturnya. memang baru menganut agama Islam pada 2011 dan kini terus mendalaminya dengan bantuan salah seorang kiai di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali). Bagi dr Tirta, agama Islam bukan agama yang baru di dalam dirinya. Terlahir dengan dua agama yang berbeda dari kedua orangtua, dia bahkan sempat belajar dari kedua agama tersebut. "Aku juga pergi ke gereja dan masjid, di situ berpikir, kalau ke gereaja masuk surga dan ke masjid masuk surga, kenapa tidak menjalani kedua-duanya," tutur dr Tirta di dalam akun YouTube Masjid Agung Al Azh